THE MEANING OF THE FLORA AND FAUNA MOTIFS ON MALAY TRADITIONAL CANNONS (MAKNA DI SEBALIK MOTIF FLORA DAN FAUNA DI MERIAM TRADISIONAL MELAYU)

Abstract

Abstract 

The use of ornaments and motifs on cultural objects, such as houses, boats and weapons is a must in the Malay culture. While the main purpose of ornamentation is to beautify an object through aesthetics, the motifs used also contains specific connotations and philosophy. Accordingly, the ornaments are also present on traditional Malay cannons. Interestingly, these ornaments are similar with the ones used to beautify homes, mosques, vessels, textiles and so on. This study uses methods in the field of fine art by way of achieving images of cannon motifs through sketching techniques. Analysis was performed on each motif obtained from the field study in which each motif was photographed and sketched using Adobe Illustrator software. Among the motifs used in the ornaments of the cannon consists of flora and fauna motif, such as pucuk rebung, bunga teratai, tampok manggis, naga, kuda laut and ikan lumba-lumba to name a few. Therefore, each particular motif used to beautify the cannons has an intrinsic meaning that corresponds to the goal of the gunners. For instance, the pucuk rebung symbolizes patience, tampok manggis symbolizes politeness and good manner, while kuda laut and ikan lumba-lumba symbolizes persistence, steadfastness, agility, intelligence and so forth. Hence, the use of these motif were not simply aesthetics, but as a form of communication between the engraver with the user of the cannon, in which the motif or symbols carries valuable messages which also serves as a form of guidance, motivation or advice in the battlefield. 

Keywords: Malay cannon; motif; meaning; flora; fauna

Abstrak 

Penggunaan seni ragam hias dan motif pada objek budaya, seperti rumah, kapal dan senjata adalah suatu keharusan dalam budaya orang Melayu. Walaupun tujuan utama suatu seni ragam hias adalah untuk memperindah objek melalui estetika, motif yang digunakan juga mengandungi konotasi dan falsafah tertentu. Oleh itu, seni ragam hias juga terdapat pada meriam tradisional Melayu. Menariknya, seni ragam hias ini serupa dengan yang digunakan untuk memperindah rumah, masjid, kapal, tekstil dan sebagainya. Kajian ini menggunakan kaedah dalam bidang seni dengan cara mencapai imej motif meriam melalui teknik lakaran. Analisis dilakukan terhadap setiap motif yang diperoleh dari kajian lapangan yang mana setiap motif difotokan dan dilakar dengan menggunakan perisian Adobe Illustrator. Antara motif yang digunakan untuk menghiasi meriam terdiri daripada motif flora dan fauna, seperti pucuk rebung, bunga teratai, tampok manggis, naga, kuda laut dan ikan lumba-lumba. Oleh itu, setiap motif tertentu yang digunakan untuk memperindah meriam mempunyai makna intrinsik yang sesuai dan selari dengan tujuan penembak. Sebagai contoh, pucuk rebung melambangkan kesabaran, manakala tampok manggis melambangkan kesopanan dan sikap baik, sementara kuda laut dan ikan lumba-lumba melambangkan kegigihan, ketabahan, ketangkasan, kecerdasan dan sebagainya. Oleh itu, penggunaan motif-motif terpilih sebagai seni ragam hias meriam bukan hanya sekadar untuk estetika, tetapi sebagai bentuk komunikasi antara pengukir dengan pengguna meriam, di mana motif atau simbol tersebut membawa mesej berharga yang juga berfungsi sebagai panduan, motivasi atau nasihat yang berguna di medan perang 

Kata kunci: Meriam Melayu; motif; makna; flora; fauna