POTENSI KAWASAN KOMPLEKS ARKEOLOGI SUNGAI BATU DALAM INDUSTRI BESI DUNIA BERDASARKAN ANALISIS DATA SURVEI BAHAN PELEBURAN BESI DAN PENGGERUDIAN DALAM (POTENTIAL OF SUNGAI BATU ARCHAEOLOGICAL COMPLEX IN THE WORLD IRON INDUSTRY BASED ON ANALYSIS OF IRON SMELTING MATERIALS SURVEY DATA AND CORE DRILLING)

Abstract

Abstrak

Kajian ini dijalankan bertujuan untuk mendapatkan data primer berkaitan potensi kawasan Kompleks Arkeologi Sungai Batu sebagai kawasan peleburan besi Kedah Tua. Sehubungan itu kajian ini akan menggunakan kaedah survei dan penggerudian dalam bagi mengoptimumkan dapatan data bagi kajian ini. Ini kerana bukti arkeologi semasa jelas mendedahkan kawasan ini telah digunakan sebagai bengkel peleburan besi utama dan maju bagi kerajaan Kedah Tua sejak 788 Sebelum Masihi. Analisis ke atas sampel tanah melalui penggerudian dalam jelas menunjukkan sebelum kawasan ini mewakili persekitaran teluk yang luas sebelum aras laut menurun dan persekitarannya berubah kepada sungai yang membolehkan petempatan didirikan. Hasil survei sekitaran Kompleks Sungai Batu juga membuktikan kawasan ini mempunyai kelimpahan hasil bumi seperti bijih besi untuk tujuan peleburan besi, pokok bakau sebagai bahan bakar peleburan besi dan tanah aluvium bagi bahan asas pembuatan bata bagi pembinaan monumen yang kesemua ini menjadi pemangkin kepada perkembangan kawasan ini dalam penghasilan produk besi dunia. 

Kata kunci: Sungai Batu, survei, penggerudian dalam, bahan asas, industri besi

Abstract 

This research was conducted to establish primary data related to the potential of the Sungai Batu Archaeological Complex as an iron smelting area of Kedah Tua. Accordingly, this study will use survey and core drilling methods to optimize the data findings for this study. This is because the current archaeological evidence clearly reveals this area has been used as the main and advanced iron smelting industry for the Kedah Tua kingdom since 788 BC. Analysis of core drilling soil samples clearly shows that before this area represented the large ancient marine bay before sea level dropped and its environment changed to a river that allowed settlement to be established. The results of the survey around the Sungai Batu Complex also prove that this area has an abundance of produce such as iron ore for smelting iron, mangrove trees as iron smelting fuel and alluvial soil use as a raw material for brick making for the construction of monuments which are all catalysts for the development of this area in world iron industry. 

Keywords: Sungai Batu, survey, core auguring, raw material, iron industry